Selamat menjalankan tugas mulia kepada:
1) Arsy Faiqa Sulthon (Ilmu Hukum 2014) sebagai Ketua Panitia Leadership Camp SCCF 2017
dan
2) Elpri Eka Permadi (Biologi 2013) sebagai Ketua Panitia Musyawarah Besar SCCF 2017
Semoga LC dan Mubes 2017 mampu membuat Kelompok Studi seUGM dan SCCF UGM makin Kompeten, Profesional, dan Kontributif di tahun 2017. Aamiin.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat buat teman-teman yangsudah diterima sebagai panitia dan semoga dapat mengemban amanah ini sampai akhir.
2475_Pendaftaran LC REV1 by Study Club Communication Forum on Scribd
2475_Pendaftaran MUBES REV1 by Study Club Communication Forum on Scribd
Kalau masih butuh informasi lebih lanjut bisa mendownload file dibawah ini:
Buat informasi lebih lanjut bisa menghubungi LINE: @ulnnuha
Seorang pemimpin tidak mungkin muncul dengan tiba-tiba pasti ada cerita yang mengawali setiap langkah individu untuk terus maju dan berkembang sesuai motivasi dan keinginannya. Dalam hal ini semua itu perlu di awali ketika masih menjadi mahasiswa khususnya mahasiswa UGM yang kelak nanti memimpin bangsa Indonesia sehingga mulai dari sinilah semua bermula dan perlu adanya beberapa pemahaman yang harus dimengerti dalam upaya penguatan skill dan kader yang siap untuk beraksi. Adanya upaya untuk keberlanjutan organisasi maka Pada tanggal 20 Mei 2017 hari sabtu skuad kaderisasi SCCF bekerja sama sengan Denta Paramitha FKG UGM menyelenggarakan acara Sekolah Kaderisasi dengan tema PENDEKATAN PSIKOLOGI STAFF dengan pembicara Annisa Fauziyyah. Untuk lebih lengkapnya bisa menyimak ringkasan dibawah ini atau mengunduh materi
[ Versi pdf ] [Versi Presentasi]
TUJUAN ORGANISASI
Kader adalah anggota/staff yang telah memenuhi syarat sebagai kader. Masing-masing syarat dimiliki oleh organisasi (alur kaderisasi). Kader bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
PRODUCTIVE BEHAVIOR
Seluruh perilaku postif yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Bentuk dari productive behavior:
Contoh: anggota kaderisasi melaksanakn tugas yang menjadi tanggung jawabnya
Contoh: anggota media ikut dalam melakukan penelitian
Hal di atas dipengaruhi oleh job satisfaction. Job satisfaction lebih dipengaruhi karena perasaan: adanya rasa senang, nyaman dan merasa dihargai.
Semakin tinggi job satisfaction seorang kader, maka productive behaviornya akan semain baik.
JOB SATISFACTION
Job satisfaction akan berpengaruh pada variabel sikap, absenteeism, job turn over, dan juga kinerja. Job satisfaction bisa dilihat dari cara kader menyikapi tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan, seperti:
Cara melakukan pendekatan secara psikologis:
Form pendaftaran sebaiknya harus detail, tidak sekedar pertanyaan umum seperti nama, jurusan, angkatan, dll. Namun juga mencakup tujuan masuk organisasi, manfaat yang ingin didapat, peminatan (apakah calon staff lebih suka penelitian, design, jaringan, dll), menggali bagaiamana kepribadian (suka menunda pekerjaan, plin plan, dll)
Pada organisasi yang menerapkan program magang, maka hal ini bisa digunakan untuk melihat apakah calon staff konsisten dan sesuai dengan apa yang telah diisi saat form pendaftaran. Misal saat di form pendaftaran calon kader mengisi bahwa ia punya kepribadian yang plin plan, hal ini bisa dilihat saat ia magang
Asessment ditindaklanjuti di forum PH dengan mempertimbangkan bakat dan minat caon staff. Misal ada calon staff yang sebenarnya bakat di bidang media, namun ia lebih memiliih bidang kaderisasi. PH bisa mempertimbangkan dari keinginan mau belajar dari calon staff tersebut, apakah akan diterima di bagian kaderisasi atau media.
Retention tips: kecenderungan untuk bertahan di organisasi
Adanya proker untuk memperkuat bonding dalam organisasi, misal adanya kegiatan sharing, forum uneg2, weekend together, jalan-jalan, dan lain sebagainya
Wawancara langsung kepada staff yang ingin keluar: apakah staff tersebut bisa dipertahankan atau dikeluarkan dengan pertimbangan adanya potensi dapat menganggu keberlangsungan organisasi jika staff tersebut dipertahankan
Bisa melihat proses kaderisasi organisasi lain. Pada kondisi kader yang double agent misalnya, saat organisasi lain punya alur kaderisasi yang lebih baik, maka kader akan lebih memilih organiasi tersebut.
What make them stay?
SINERGISITAS DEPARTEMEN VS BAGAIMAN CARA DEPARTEMEN BERSINERGI?
Sinergis: membangun hubungan dengan sangat baik, sehingga pencapaian tujuan lebh cepat. Kerja sama.
Kenapa harus sinergis? Beban yang dirasakan lebih ringan, dan tujuan tercapai lebih cepat.
Komunikasi: lisan dan tulisan
Tulisan: tingkat kesalahpahaman lebih tinggi, mimik ga kelihatan, sebaiknya dikurangin
Lisan: verbal (ucapan), non verbal (simbol)
Feedback: assertif: win-win solution, ada perasaan bahwa aku benar-benar dibutuhkan
pasif: win-lose solution (salah satu pihak enggan untuk mengutarakan pendapat ataupun keinginannya, sehingga hanya menerima keputusan yang ada)
agresif: lose-lose solution (adanya pihak yang memaksakan pendapat ataupun keinginannya)
Pasif-aggresif: ‘bermuka dua’ (pihak yang menyatakan pendapat ataupun keinginannya tidak secara langsung, bahkan menjelek-jelekkan pihak yang tidak ia sukai di ‘belakang’)
Kerjasama
Buah yang didapat ketika bersinergis
Question & Answer
Afi:
Answer:
Jika ditakutakan adanya trade off seperti itu, maka perlu disikapi dengan penggalian lebih waktu wawancara. Hal seperti tujuan masuk organisasi, manfaat yang ingin didapat, peminatan (apakah calon staff lebih suka penelitian, design, jaringan, dll), menggali bagaiamana kepribadian (suka menunda pekerjaan, plin plan, dll) digali lebih dalam. Ini juga memelukan keterampilan si pewawancara dalam menggali. Selain itu, buatlah tempat yang senyaman mungkin saat wawancara, sehingga calon staff juga merasa lebih senang untuk bercerita.
Answer:
Berikan first impression yang baik, dengan seperti itu akan tercipta mindset yang baik tentang kita. Hal ini tentunya akan mempengaruhi si calon staff. Tidak tertutup kemungkinan saat kamu punya first impression yang baik, kamu akan jadi alasan bagi calon staff untuk bertahan di organisasi. Misal ada yang daftar karena ada Mas X yang sungguh berkharisma…
Luthfi:
Answer:
Answer:
Hal ini bisa jadi karena staff tersebut merasa salah masuk organisasi, tidak sesuai denngan minat dan bakatnya. Kita tidak bisa memaksakan ‘software’ seseorang. Daripada diberikan jobdesk malah tidak dikerjakan.
Answer:
Answer:
Setidaknya staff PSDM tetap mengerjakan proker mereka, jadi hal tersebut tidak menganggu keberlangsungan organisasi. Libatkan juga semua PH dalam memantau perkembangan staff.
Answer:
Answer:
Eka:
Answer:
As long as tidak merusak tatanan organisasi, why not?
Risa:
Demikian dari kami sekiranya ada salah dalam penulisan bisa menghubungi admin, Terima kasih kepada Ratih Kusumawarda dari SeF.
Leadership Camp (LC) merupakan acara tahunan Study Club Communication Forum (SCCF) yang mempersatukan seluruh kelompok studi se-UGM dalam sebuah rangkaian acara pelatihan kepemimpinan bersama. LC tahun ini, diikuti oleh sebanyak 26 kelompok studi dari berbagai fakultas, pada hari Sabtu dan Minggu, 04-05 Februari 2017 di Desa Pangkah, Dusun Kabregan, Piyungan.
Seluruh peserta dan panitia terlebih dahulu berkumpul di Balairung, Universitas Gadjah Mada untuk melakukan apel pagi yang dipimpin oleh Arsy dari Fakultas Hukum selaku Ketua Pelaksana LC 2017. Selanjutnya pukul 09.00, peserta dan panitia bersama-sama menuju Dusun Kabregan. Sesampainya di lokasi, pembagian kamar dilakukan berdasarkan kelompok yang telah dibagi oleh panitia untuk kemudian masing-masing peserta berkumpul di aula guna mengikuti acara pertama yaitu penyampaian materi oleh Mba Teti dan Mba Mimi selaku PH SCCF, bertemakan KPK (Kompeten, Profesional, dan Kontributif). Tiga aspek yang mejadi nilai penting dalam menjalankan organisasi terutama di kelompok studi masing-masing, dimana aspek kontributif baru bisa terwujud jika masing-masing elemen telah memiliki sifat kompeten dan profesional.
Selain itu, Mas Salim selaku Sekjend SCCF juga membagikan ilmunya perihal mewujudkan kelompok studi yang berprestasi dan menjadi mahasiswa yang kontributif dan prestatif. Di sesi ini, Mas Salim juga menceritakan sejarah awal berdirinya SCCF hingga seperti sekarang yang diisi oleh 28 Kelompok Studi yang turut bergabung di dalamnya, dilanjutkan dengan pengenalan dari PH SCCF.
Salah satu cara terbaik untuk menuntut ilmu ialah belajar dari pengalaman dan pencapaian orang lain, untuk itu dalam LC tahun ini dibuat satu sesi diskusi dimana masing-masing PH per bidangnya dikumpulkan dalam satu forum untuk berdiskusi perihal seputar masalah yang umumnya dihadapi oleh masing-masing bidang serta mencari solusi atas permasalahan tersebut. Seragkaian kegiatan pada hari pertama ditutup dengan presentasi dari masing-masing forum bidang di depan seluruh peserta dan panitia.
Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua Leadership Camp diisi dengan acara yang lebih santai di luar ruang yaitu outbound bersama. Peserta dibagi menjadi 14 kelompok untuk kemudian setiap kelompok menyusuri satu per satu pos dan menyelesaikan berbagai misi yang ada.
Acara LC ditutup dengan dengan foto bersama dan diakhiri dengan pemberian penghargaan diantaranya kelompok teraktif, ter on-time dan peserta terbaik. Terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia yang turut hadir dalam meramaikan dan pihak-pihak yang mendukung acara LC tahun ini. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dari awal hinga akhir. Semoga serangkaian acara yang telah dijalani memberikan manfaat bagi seluruh elemen yang terlibat dan semakin mengakrabkan hubungan antar kelompok studi demi terwujudnya sinergi dalam berkontribusi bersama membangun Indonesia.
LC!! Mendekatkan yang Jauh, Mengkrabkan yang Dekat!!
Karena SCCF!! Akrab… Dekat….Mendekatkan!!
0 Comments